Selasa, 23 Oktober 2012

KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA (Tugas IKD II)


KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA
PEMBAHASAN
A.  Definisi pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Ø  perubahan fisik
Ø  peningkatan jumlah sel
Ø  ukuran
Ø  kuantitatif
Ø  tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
Ø  pola bervariasi

Perkembangan : Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Ø  kualitatif
Ø  maturation
Ø  sistematis, progresif dan berkesinambungan
Secara garis besar menurut Markum (1994) tumbuh kembang dibagi menjadi 3, yaitu:
a.       Tumbuh kembang fisis.
Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam ukkuran besar dan fungsi organisme atau individu. Perubahan in bervariasi dari fungsi tingkat malekuler yang sederhana seperti aktifasi enzim terhadap diferensi sel, sampai kepada proses metabolisme yang kompleks dan perubahan bentuk fisik di masa pubertas.


b.       Tumbuh kembang intelektual.
Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik,seperti bermain, berbicara, berhitung, atau membaca.
c.       Tumbuh kembang emosional.
Proses tumbuh kembang emosional bergantung pada kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin, kemampuan untuk bercinta kasih

B.  Ciri – ciri Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu:
a.    Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak konsepsi sampai maturitas atau dewasa, dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
b.    Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ.
c.    Lenyapnya tanda-tanda yang lama.
d.   Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
e.    Diperoleh tanda-tanda baru

C.  Prinsip – pinsip Tumbuh Kembang
Ø Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus. Prinsip tumbuh kembang:
a.       Tumbuh kembang terus menerus dan komplek
b.      Tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi
c.       Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi
Ø  Prinsip tumbuh kembang menurut Potter & Perry ( 2005 )
a.       Perkembangan merupakan hal yang terartur dan mengikuti rangkaian tertentu
b.      Perkembangan adalah sesuatu yang terarah dan berlangsung terus menerus, dalam pola sebagai berikut :
·      Cephalocaudal : pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah bagian tubuh
·      Proximodistal : perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat ( proksimal ) tubuh kea rah luar tubuh ( distal )
·      Differentiation : ketika perkembangan berlangsung terus dari yang mudah kearah yang lebih kompleks.
·      Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi , terjadi dengan pola yang konsisten dan kronologis.
·      hal yang unik (setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya)

D.    Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
1.    Faktor genetik
a.         Faktor keturunan masa konsepsi
b.        Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
c.         Menentukan beberapa karateristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti tempramen
d.        potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal
2.    Faktor eksternal / lingkungan
a.    mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
b.    faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 
3.     Keluarga
a.  Nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
b.  Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
4.     Kelompok teman sebaya
a.       lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
b.      fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.

5.     Pengalaman hidup
·      Pengalaman hidup dan proses pembelajaran
·      Membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
Tahapan proses pembelajaran
a.    mengenali kebutuhan
b.    penguasaan ketrampilan
c.    menjalankan tugas
d.   integrasi ke dalam seluruh fungsi
e.    mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.
6.     Kesehatan
a.    Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
b.   Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
c.    Nutrisi adekuat 
d.   Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga 
e.    Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu
7.   Lingkungan tempat tinggal : Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status  sosial ekonomi .

E.  Tahap – tahap Tumbuh Kembang Manusia
1.    Neonatus (lahir – 28 hari)
a.       Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.
b.      Implikasi keperawatan : membantu orang tua untuk mengidentifikasi danmenemukan kebutuhan yang tidak ditemukan.
2.    Bayi (1 bulan – 1 tahun)
Ø Bayi usia 1-3 bulan :
a.    mengangkat kepala
b.    mengikuti obyek dengan mata
c.    melihat dengan tersenyum
d.   bereaksi terhadap suara atau bunyi
e.    mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
f.     menahan barang yang dipegangnya
g.    mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh       
Ø   Bayi usia 3-6 bulan :
a.    mengangkat kepala sampai 90°
b.    mengangkat dada dengan bertopang tangan
c.    belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
d.   menaruh benda-benda di mulutnya,
e.    berusaha memperluas lapang pandang
f.     tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
g.    mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
Ø Bayi 6-9 bulan :
a.  duduk tanpa dibantu
b.  tengkurap dan berbalik sendiri
c.  merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
d. memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
e.  memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f.   bergembira dengan melempar benda-benda
g.  mengeluarkan kata-kata tanpa arti
h.  mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
i.    mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
Ø Bayi 9-12 bulan :
a.  berdiri sendiri tanpa dibantu
b.  berjalan dengan dituntun
c.  menirukan suara
d. mengulang bunyi yang didengarnya
e.  belajar menyatakan satu atau dua kata
f.   mengerti perintah sederhana atau larangan
g.  minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
h.  ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
i.    berpartisipasi dalam permainan
Implikasi keperawatan : mengontrol lingkungan sekitar bayi sehingga kebutuhan perkembangan fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi.
3.    Todler (1-3 tahun)
Peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
a.  mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
b.  menyusun 2 atau 3 kotak
c.  dapat mengatakan 5-10 kata
d. memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
Anak usia 18-24 bulan :
a.  mampu naik turun tangga
b.  menyusun 6 kotak
c.  menunjuk mata dan hidungnya
d. menyusun dua kata
e.  belajar makan sendiri
f.   menggambar garis di kertas atau pasir
g.  mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
h.  menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
i.    memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
Anak usia 2-3 tahun :
a.    anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
b.    membuat jembatan dengan 3 kotak
c.    mampu menyusun kalimat
d.   mempergunakan kata-kata saya
e.    Bertanya
f.     mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
g.    menggambar lingkaran
h.    bermain dengan anak lain
i.      menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting. Strategi untuk mencegah risiko keselamatan harus dilakukan secara seimbang agar perkembangan anak tetap optimal.
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Ø  Anak usia 3-4 tahun:
a.       berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
b.      berjalan pada jari kaki
c.       belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
d.      menggambar garis silang
e.       menggambar orang (hanya kepala dan badan)
f.       mengenal 2 atau 3 warna
g.      bicara dengan baik
h.      bertanya bagaimana anak dilahirkan
i.        mendengarkan cerita-cerita
j.        bermain dengan anak lain
Ø  Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanak Anak usia 4-5 tahun :
a.        mampu melompat dan menari
b.      menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
c.       dapat menghitung jari-jarinya
d.      mendengar dan mengulang hal-hal   penting dan cerita
e.       minat kepada kata baru dan artinya
f.       memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
g.      membedakan besar dan kecil
h.      menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
i.        dan tugas-tugas sederhana.
Ø  Anak usia 6 tahun:
a.       ketangkasan meningkat
b.      melompat tali
c.       bermain sepeda
d.      menguraikan objek-objek dengan gambar
e.       mengetahui kanan dan kiri
f.       memperlihatkan tempertantrum
g.      mungkin menentang dan tidak sopan
Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk bermain dan berinteraksi sosial
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
Ø  Anak usia 6-7 tahun :
a.   membaca seperti mesin
b.  mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
c.   membaca waktu untuk seperempat jam
d.  anak wanita bermain dengan wanita
e.   anak laki-laki bermain dengan laki-laki
f.   cemas terhadap kegagalan
g.  kadang malu atau sedih
h.  peningkatan minat pada bidang spiritual
Ø  Anak usia 8-9 tahun:
a.   kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
b.  menggunakan alat-alat seperti palu
c.   peralatan rumah tangga
d.  ketrampilan lebih individual
e.   ingin terlibat dalam segala sesuatu
f.   menyukai kelompok dan mode
g.  mencari teman secara aktif
Ø  Anak usia 10-12 tahun:
a.   pertambahan tinggi badan lambat
b.  pertambahan berat badan cepat
c.   perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak
d.  mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri
e.   memasak, menggergaji, mengecat
f.   menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
g.  membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
h.  teman sebaya dan orang tua penting
i.    mulai tertarik dengan lawan jenis
j.    sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan
Implikasi keperawatan : memberikan waktu dan energi agar anak dapat mengejar hoby dan aktivitas sekolah. Mengakui dan mendukung prestasi anak.
1.   Remaja (12-18/20 tahun)
a.         Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
b.        Mencoba nilai-nilai yang berlaku
c.         Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
d.        Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
e.         Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
f.         Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat
g.        menyesuaikan diri dengan standar kelompok
h.        anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian, make-up
i.          hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tua
j.          takut ditolak oleh teman sebaya
k.        Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan yang menetap.
Implikasi keperawatan: bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan koping atau strategi mengatasi konflik.
2.    Dewasa muda (20-40 tahun)
a.    Gaya hidup personal berkembang.
b.    Membina hubungan dengan orang lain
c.    ada komitmen dan kompetensi
d.   membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua
e.    Individu  berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat
f.     pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat.
Implikasi keperawatan : menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu dalam penyesuaian diri, menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung perubahan yang penting untuk kesehatan.
3.    Dewasa menengah (40-65 tahun)
a.    Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak meninggalkan rumah
b.     anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah
c.     dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lain-lain
d.    waktu untuk bersama lebih banyak
e.     Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi (dangerous age).
Implikasi keperawatan: bantu individu membuat perencanaan sebagai antisipasi terhadap perubahan hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan dan fokuskan perhatian individu pada kekuatan, bukan pada kelemahan.
9. Dewasa tua
a. Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menjaga aktivitas fisik dan sosialnya, mempertahankan interaksi dengan kelompok sebayanya.
b. Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menghadapi kehilangan (pendengaran, penglihatan, kematian orang tercinta).
c. Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.
Implikasi keperawatan : bantu individu dalam perawatan diri dan mempertahankan kemampuan mandirinya jika memungkinkan
F.   Teori – teori Tumbuh Kembang Manusia
Development task theory (Robert Havighurst) --- 6 stages
Infancy & Early Childhood  (masa bayi dan kanak-kanak awal)
a.   Belajar berjalan, mengambil makanan padat
b.  Belajar bicara
c.   Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
d.  Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
e.   Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik
f.   Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati
    nurani
g.  Belajar mengadakan hubungan emosi
2.      Middle childhood (masa sekolah)
a.   Membangun perilaku yang sehat
b.  Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang luar
    biasa
c.   Belajar bergaul dengan teman sebaya
d.  Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas
e.   Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung
f.   Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
g.  Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
h.  Pencapaian kemandirian
i.    Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi (sekolah)
3.      Adolescence (remaja )
a.   Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun
    perempuan
b.  Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
c.   Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
d.  Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
e.   Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
f.   Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
g.  Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
h.  Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga
    negara
i.    Pencapaian tanggungjawab sosial
j.    Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam berperilaku
4.      Early Adulthood (dewasa muda)
a.  Memilih pasangan
b.  Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan
c.  Mulai berkeluarga
d. Membesarkan anak
e.  Mengatur rumah tangga
f.   Mulai bekerja
g.  Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara
h.  Menemukan kelompok sosial yang cocok
5.      Middle-age (dewasa lanjut)
a.   Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara
b.  Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga
c.   Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan   
    menyenangkan
d.  Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang
e.   Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu
f.   Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik
g.  Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua
6.      Later maturity (usia lanjut)
a.  Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
b.  Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang
c.  Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri)
d. Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut
e.  Melakukan pertemuan-pertemuan sosial
f.   Membangun kepuasan kehidupan
g.  Kesiapan menghadapi kematian
Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson )
1.  Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)
a.       Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
b.      Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan.
c.       Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman ----  menghasilkan kepercayaan.
d.      Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk.
2.   Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
a.       Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri
b.      Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah
c.       Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.
d.      Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu
e.       jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
3.   Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun)
·         Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri.
·         Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi
·         Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama.
·         Pembatasan
·         Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.
·         Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain.
4.   Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12 tahun)
a.       Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan.
b.      Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya.
c.       Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian
d.      Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
5.   Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)
a.       Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri
b.      Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri
c.       Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku.
d.      kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.
6.   Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)
a.       indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain.
b.      Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir
c.       Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk pasangan seksual.
d.      Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri.
7.   Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah (45 – 65 tahun)
a.       indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain
b.      indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman
c.       mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang
d.      Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.
8.   Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas)
a.       indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian
b.      indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain.
c.       Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian
d.      Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.
Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)
a.      fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)
1.      tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir – 1 bulan)
2.      tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
3.      tahap 3 : reaksi sirkular sekunder            (4-8 bulan)
4.      tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan)
5.      tahap 5 : reaksi sirkular tersier               (12-18 bulan)
6.      tahap 6 : intervensi dari arti baru            (18-24 bulan)        
b.       fase preoperasional (2-7 tahun)
1.      simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan tempat.
2.      kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu waktu, dan pemikiran sering terlihat tidak logis
3.      mobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah pada anjing tersebut
Ø  Tahap pre konseptual (2-4 tahun)
Sangat egosentris, “saya”, Perkembangan bahasa, kata-kata dengan objek
Ø  Tahap intuituf (4-7 tahun)
Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau bentuk
c.       fase konkret operasional (7-11 tahun)
Ø  memecahkan masalah konkret
Ø  mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri
Ø  Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan
d.       fase formal operasional (11-15 tahun)
Ø  pemikiran rasional, bersifat keakanan
Ø  kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul pemikiran ilmiah
Ø  menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan yang ada

G. Aplikasi Konsep Tumbuh Kembang dalam Keperawatan
Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek --- perawat perlu mengaplikasikan beberapa teori perkembangan untuk memahami tumbuh kembang klien saat melakukan pengkajian maupun implementasi tindakan keperawatan.
Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk disamakan antara individu yang satu dengan yang lain terhadap tugas-tugas perkembangannya.
Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien, dan memberikan intervensi keperawatan.
Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam mempelajari konsep tumbuh kembang pada berbagai usia.


                                                            SIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :
1) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
2) Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
3) Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis. Misalnya, pertumbuhan otak, otot, tulang serta penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangnya kekuatan otot-otot.
4) Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memberikan pelayanan dari mulai manusia sebelum lahir sampai dengan meninggal, dalam merawat kasus yang samapun tindakan yang diberikan akan sangat berdeda karena setiap orang adalah unik, sehingga seorang perawat dituntut untuk mengerti proses tumbuh kembang.
5) Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar