BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perubahan bisa terjadi setiap
saat, dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan.Berubah
berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan
dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan
kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang
lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat
tertutup dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan
manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik
ke titik lainnya untuk memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpin
mengembangkan strategi untuk merubah orang lain dan memecahkan masalah.
B.
Rumusan
Masalah
Untuk
mengkaji dan mengulas tentang Konsep Berubah, maka diperlukan subpokok bahasan
yang saling berhubungan, sehingga penyusun membuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan konsep berubah
?
2.
Sebutkan macam – macam perubahan yang terjadi
?
3.
Sebutkan strategi – strategi perubahan ?
4.
Sebutkan tahapan dan tingkatan dalam perubahan ?
5.
Sebutkan teori yang dikemukakan oleh
para ahli tentang konsep perubahan ?
6.
Apa saja faktor penghambat perubahan ?
7.
Bagaimana reaksi/respon yang dapat terjadi dalam perubahan ?
8.
Sebutkan motivasi yang dapat terjadinya
perubahan ?
9.
Sebutkan proses perubahan apa saja yang ada dalam keperawatan ?
10.
Sebutkan pelaksanaan perubahan ?
11.
Bagaimana penerapan proses berubah pada contoh kasus ?
12.
Bagaimana kuci sukses yang baik supaya terjadi perubahan ?
13.
Sebutkan pedoman untuk pelaksanaan perubahan ?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
disusunnya makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui definisi dari konsep berubah.
2.
Untuk mengetahui macam – macam perubahan yang terjadi.
3.
Untuk mengetahui strategi-strategi perubahan.
4.
Untuk mengetahui tahapan dan tingkatan dalam perubahan.
5.
Untuk mengetahui teori yang dikemukaan
oleh para ahli tentang konsep berubah.
6.
Untuk mengetahui factor yang dapat menghambat terhadap
perubahan.
7.
Untuk mengetahui reaksi/respon dalam suatu perubahan.
8.
Untuk mengetahui motivasi yang terjadi dalam perubahan.
9.
Untuk mengetahui proses perubahan yang ada dalam keperawatan.
10.
Untuk mengetahui pelaksanaan dalam perubahan.
11.
Untuk mengetahui penerapan proses berubah
pada contoh kasus.
12.
Untuk mengetahui kunci sukses yang baik
supaya terjadi perubahan
13.
Untuk mengetahui pedoman untuk
pelaksanaan perubahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Berubah
Banyak definisi pakar tentang berubah, diantaranya
:
1.
Berubah
merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda
dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)
2.
merupakan
proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi
(Brooten,1978)
3.
Berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang dan
beradaptasi. Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak
terencana. Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya
( Sullivan dan Decker,2001).
Jadi
Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari
status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat
menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada Mother Instink. Pekerjaan keperawatan sudah ada sejak manusia diciptakan,keperawatan ada sebagai suatu naluri (instink).
B.
Macam – Macam Perubahan
1.
Perubahan ditinjau dari sifat proses
:
a.
Perubahan
bersifat berkembang
Mengikuti drai proses perkembangan
yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umaum.
b.
Perubahan
bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan
memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar
kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga sulit
untuk diantisifasi.
c.
Perubahan
bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan
bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang
lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang
lebih baik.
2.
Perubahan ditinjau dari sifat
keterlibatan :
a.
Perubahan
partisipatif
§ Melalui penyediaan informasi yang
cukup
§ Adanya sikap positif terhadap
inovasi
§ Timbulnya komitmen
b.
Perubahan
paksaan (coerced change)
§ Melalui perubahan total dari
organisasi
§ Memerlukan kekuatan personal
(personal power)
3.
Perubahan ditinjau dari sifat
pengelolaan :
a. Perubahan berencana
§ Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
§ Dengan titik mula yang jelas dan
dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
b. Perubahan acak/ kacau
§ Tanpa usaha mempersiapkan titik awal
perubahan.
§ Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan
sesuai dengan tujuan.
C.
Strategi Perubahan
Ada beberapa strategi untuk
memecahkan masalah-masalah dalam perubahan, strategi tersebut antara lain yaitu
:
1) Strategi Persahabatan
Penekanan
didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara mengenal kelompok,
membangun ikatan sosial, diantara anggotanya. Strategi ini cocok diterapkan
pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial yang tinggi. Model ini cocok
diterapkan pada kondisi pertimbangan tinggi dan struktur rendah.
2) Strategi Politis
Hal ini
identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah struktur ini di
identifikasi , baru dilakukan beberapa upaya untuk mempengaruhi mereka yang
berada pada kekuasaan. Anggapan dasar strategi ini adalah sesuatu akan dicapai
bila orang-orang yang berpengaruh dalam sebuah sistem mau melakukannya.
3) Strategi Ekonomis
Tekanannya
pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber daya materi, apaun dan
siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini kedalam kelompok sering
didasarkan pada pemilikan atau pengendalian sumber-sumber daya yang dapat di
jual.
4) Strategi Akademis
Strategi ini
menekankan pada pengetahuan dan pendalaman pengetahuan yang merupakan pengaruh
primer. Anggapan dasarnya adalah logis dan rasional,objektif : bahwa keputusan
yang didasarkan pada apa yang dianjurkan oleh penelitian adalah jalan terbaik
untuk diikuti. Strategi ini tidak mementingkan emosi. Jika mengusulkan cara
maka pemimpin dapat mencari studi penelitian yang mendukung tujuannya.
5) Strategi Teknis
Metoda ini
tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek dengan memperhatikan
lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan sosiologis dengan anggapan
dasar bahwa lingkungan disekelilingnya berubah.
6) Strategi Militer
Metode ini
berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata. Posisi/kekuasaan
digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan pimpinan tidak
dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.
7) Strategi Konfrontasi
Pendekatan
ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik diantara orang. Dengan
melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk mendengar dan melihat apa
yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan. Orang sering terbagi kedalam
kelompok atau geng sebagai akibat strategi ini. Bila kelompok merasa bahwa
mereka tidak akan atau tidak dapat didengar dengan suatu cara, maka strategi
ini sering dipilih. Pemogokan kerja adalah salah satu contohnya.
D. Tahapan
dan Tingkatan dalam Perubahan
a)
Tahapan dalam Perubaha
Secara umum tahap
tahap perubahan akan meliputi 3 tahap, yaitu : persiapan, penerimaan, dan
komitmen.
1.
Tahap Persiapan, dilakukan berbagai kontak melalui ceramah,
pertemuan, maupun komunikasi tertulis. Tujuannya agar tercapai kesadaran akan
pentingnya perubahan (change awareness). Ketidakjelasan tentang
pentingnya oerubahanakan menjadi penghambat upaya-upaya dalam pembentukan
komitmen. Sebaliknya kejelasan akan menimbulkan pemahaman yang baik terhadap
pentingnya perubahan, yang mendukung upaya-upaya dalampembentukan komitmen.
2.
Tahap Penerimaan, pemahaman yang terbentuk akan bermuara ke
dalam dua kutub, yaitu persepsi yang positif di satu sisi atau persepsi negatif
di sisi yang lain. Persepsi yang negatif akan melahirkan keputusan untuk tidak
mendukung perubahan, sebaliknya persepsi positif yang melahirkan keputusan
untuk memulai perubahan dan merupakan suatu bentuk komitmen untuk berubah.
3.
Tahap komitmen, melalui beberapa langkah yaitu instalasi,
adopsi, instusionalisasi, dan internalisasi. Langkah instalasi merupakan
periode percobaan terhadap perubahan yang merupakan preliminary
testing terdapat dua konsekuensi dari langkah ini. Konsekuensi
pertama, perubahan dapat diadopsi untuk pengujian jangka panjang.Kedua,
perubahan gugur setelah implementasi pendahuluan yang mungkin disebabkan oleh
masalah ekonomi-finansial –politik,perubahan dalam tujuan strategis, dan
tingginya vested interest.
b)
Tingkat dalam
Perubahan :
1.
Pengetahuan
Merupakan
perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca
buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan.
2.
Sikap
Biasanya
digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya
perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan.
3.
Perilaku Individu
Misalnya seorang
manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh
lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap
tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa
tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
4.
Perilaku Kelompok
Merupakan tahap
yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang. Disamping kita
harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat
istiadat, dan tradisi juga sangat sulit . Bila kita tinjau dari sikap yang
mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu
perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan.
E. Teori
Perubahan Menurut Para Ahli
1.
Teori kurt lewin
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan
dapat dibedakan menjadi 3 tahapan :
a. Pencairan (Unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak
dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk
berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan
melakukan perubahan.
Masalah biasanya muncul akibat
adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah
mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.
b. Bergerak (Moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru
atau tidak / tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta
sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dipahami dan
mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus dilakukan, melakukan langkah
nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.
Pada tahap ini perawat berusaha
mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat
membantu memecahkan masalah.
c. Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap
baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk
tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap
perkembangan semula. Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan
umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus
dan berkelanjutan.
Setelah memiliki dukungan dan
alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai
bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah
berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
2. Teori Rogers (1962)
Teori
Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1. Perubahan
harus mempunyai keuntungan yang berhubungan
Menjadi lebih baik dari metode yang
sudah ada (kesadaran)
2. Perubahan
harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada / Tidak bertentangan perasaan.
3. Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja
lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan
(evaluasi).
4. Dapat
dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil (uji coba).
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil (uji coba).
5. Dapat
dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan (adopsi).
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan (adopsi).
3.
Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan
dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan
seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu :
1. Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang
mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
2. Mengkaji motivasi dan kemampuan
untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah
3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber
agen
Mencari dukungan baik internal
maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
4. Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat
untuk membuat perencanaan.
5. Memilih peran yang sesuai untuk agen
berubah
Pada tahap ini sering terjadi
konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
6. Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin
membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.
7. Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai
mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah
dapat mandiri.
4.
Teori Havelock
Teori ini
merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan
mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock, antara
lain :
1. Membangun suatu hubungan
2. Mendiagnosis masalah
3. Mendapatkan sumber-sumber yang
berhubungan
4. Memilih jalan keluar
5. Meningkatkan penerimaan
6. Stabilisasi dan perbaikan diri
sendiri
5.
Teori Spradley
Spradley
menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk
mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah.
Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley :
1. Mengenali gejal
2. Mendiagnosis masalah
3. Menganalisa jalan keluar
4. Memilih perubahan
5. Merencanakan perubahan
6. Melaksanakan perbahan
7. Mengevaluasi perubahan
8. Menstabilkan perubahan.
F.
Faktor Penghambat Perubahan
Menurut New dan Couillard(1981) faktor penghambat (restraining force) :
1. Mengancam kepentingan peribadi
2. Presepsi yang kurang tepat
3. Reaksi psikologis
4. Tolleransi untuk berubah rendah
G.
Respon/Reaksi Terhadap Suatu
Perubahan
Bagi sebagian individu
perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan prestasi
atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai sesuatu
yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini
didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting
atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya
penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami
perubahan tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo
ketika berusaha melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa
merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan
sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena
perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang
mungkin timbul akibat perubahan.
Respon Terhadap Perubahan antara lain :
1.
Menerima dan mendukung
2.
Tidak menerima – tidak
mendukung
3.
Menolak :
a. Takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of
predictability)
b. Takut akan kehilangan pengaruh
c. Takut akan kehilangan ketrampilan &
proficiency
d. Takut kehilangan reward, benefit
e. Takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih
saying
f. Takut gagal
H.
Motivasi dalam Perubahan
Motivasi itu
timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia,sedangkan kebutuhan dasar manusia
yang dimaksud antara lain :
1.
Kebutuhan
fisiologis (makan, minum, tidur, oksigen dll) berdasarkan kebutuhan tersebut
maka manusia akan selalu ingin mempertahankan hidupnya dengan jalan memenuhinya
atau mengadakan perubahan.
2.
Kebutuhan
keamanan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar mendapatkan jaminan
keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman bahaya yang ada.
3.
Kebutuhan
social. Kebutuhan ini mutlak diperlukan karena manusia tidak akan dapat hidup
sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
4.
Kebutuhan
penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin mendapatkan penghargaan
dimata masyarakat akan prestasi, status, dan lain-lain. Untuk itu manusia akan
termotivasi untuk mengadakan perubahan.
5.
Kebutuhan
aktualisasi diri. Kebutuhan perwujudan diri agar di akui masyarakat akan kemampuannya
dan potensi yang dimiliki.
6.
Kebutuhan
interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama untuk melakukan
control dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan.
I.
Proses Perubahan dalam Keperawatan
Dalam perkembangannya
keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan kemajuan dan
teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam keperawatan antara lain:
a. Keperawatan Sebagai Profesi Keperawatan
sebagai profesi yang diakui oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan
kesehatan melalui asuhan keperawatan tentu akan dituntut untuk selalu
berubahkearah kemandirian dalam profesi keperawatan, sehingga sebagai profesi
akan mengalami perubahan kearah professional dengan menunjukan agar profesi
keperawatan diakui oleh profesi bidang kesehatan yang sejajar dalam pelayanan
kesehatan.
b. Keperawatan Sebagai Bentuk Pelayanan
Asuhan Keperawatan Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan
professional yang diberikan kepada masyarakat akan terus memenuhi tuntutan
kebutuhan masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam penerapan model asuhan
keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup praktek keperawatan.
c. Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan
Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan terus selalu berubah dan berkembang
sejalan dengan tuntutan zama dan perubahan teknologi, karena itu dituntut
selalu mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan sehingga ilmu
keperawatan diakui secara bersama oleh disiplin ilmu lain yang memiliki
landasan yang kokoh dalam keilmuan.
d. Keperawatan Sebagai Komunikasi Keperawatan
sebagai komunikasi dalam masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan jiwa
professional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan selalu mengadakan
perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan dan berkembang.
J. Pelaksanaan
Perubahan
Menurut Kron dalam Kozier (1998)
untuk merencanakan dan mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh)
pertanyaan yang harus dijawab.
1.
Apa ?
Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang
direncanakan
2.
Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi
yang baru akan lebih baik ? Apa yang dirubah ? Apa yang di dapat ?
3.
Siapa
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi
sasaran / target perubahan?
4.
Bagaimana ?
Bagaimana perbahan tersebut dilaksanakan ?
5.
Kapan ?
Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya
6.
Dimana ?
Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?
7.
Mungkinkah ?
Mungkinkah perubahan tersebut dapat dilaksanakan ?
Apakah sumber-sumber yang ada mendukung atau menolak ?
K. Penerapan
Konsep Perubahan
Penerapan konsep perubahan
dalam :
1. Pendidikan
Karena kemajuan zaman
maka setiap periode tertentu dalam dunia pendidikan ada pergantian kurikulum
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Pelayanan keperawatan
Pelayanan keperawatan
di rumah sakit yg dulunya kurang professional, setelah pasien yg datang kesana
menjadi sedikit maka rumah sakit tersebut akan melakukan perubahan dengan
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang lebih berkualitas lagi.
3. Individu
Mahasiswa yang dulunya
malas belajar dan ketika ujian mendapat nilai d, maka dia bisatermotivasi untuk
belajar lebih giat agar mendapat nilai b atau bahkan a, maka terjadi perubahan
dalam diri mahasiswa tersebut.
4. Masyarakat
Masyarakat yang
dulunya kurang menyadari tentang pentingnya akan kebersihan lingkungan sekitar
setelah ada salah seorang warga nya menderita penyakit DBD maka masyarakat
mulai sadar dan mau berubah untuk meningkatkan pola hidup bersih.
L.
Kunci Sukses Strategi Untuk Terjadinya Perubahan Yang Baik : 3M
Keberhasilan perubahan tergantung
dari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal yang paling penting
adalah harus ‘MULAI’.
1. Mulai dari diri sendiri
Perubahan dan pembenahan terhadap
diri sendiri, baik sebagai individu maupun sebagai profesi merupakan titik
sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak akan pernah
berubah atau bertamabah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme, kalau
perawat belum memulai pada diri sendiri. Oleh karena itu selalu introspeksi dan
mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada anak sangat membantu
terhadap terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.
2. Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar yaitu
profesionalisme mamager keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, kalau
tidak dimulai terhadap hal-hal yang kecil. Hal-hal yang kecil yang harus dijaga
dan ditanamkan perawat Indonesia adalah menjaga citra keperawatan yang sudahh
mulai membaik dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.
3. Mulailah sekarang, jangan
menunnggu-nunggu
Sebagaimana disampaikan oleh nursalam (2000), lebih
baik sedikit daripada tidak sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus
menunggu-nunggu terus. Memanfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep
nanajemen keperaatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan
dating dua kali dengan tawaran yang sama.
M.
Pedoman Untuk Pelaksanaan Perubahan
Untuk terlaksananya suatu perubahan
maka hal-hal tersebut dibawah ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan.
1. Keterlibatan
Tidak ada
satu orangpun mengetahui semuanya. Oleh karena itu menghargai pengetahuan dan
kemamouan orang lain serta melibatkannya dalam perubahan merupakan langkah awal
kesuksesan perubahan. Orang akan mau bekerja sama dan memeruma pembaharuan
kalau mereka menerima suatu informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.
2. Motifasi
Orang akan
terlibat aktif dalam pembaharuan kalau mereka termotifasi.motivasi tersebut
akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan dihargai.
3. Perencanaan
Perencanaan
ini termasuk dimana system tidak bisa berjalan secara efektif, dan perubahan
apa yang harus dilaksanakan.
4. Legitimasi
Setiap
perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang melanggar dan
dampak apa yang secara administrative harus diterima olehnya.
5. Pendidikan
Perubahan
pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara baru agar
tujuan dapat tercapai.
6. Manajemen
Sebagai agen
pembaharu hrus menjadi model dalam perubahan dengan adanya keseimbangan antara
kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/pridoksi yang harus dicapai.
7. Harapan
Berbagai
harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda dengan
sebelumnya direncanakan terselesaikannya masalah-masalah di institusi, Dan
kepercayaan dan reaksi yang positif dari staf.
8. Asuh (nurturen)
Bombing dan
dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu bimbingan dan perhatian
terhadap apa yang telah mereka lakukan termasuk konsultasi terhadap hal-hal
yang bersifat pribadi.
9. Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan
perubahan adalah berkembangnya rasa percaya antar tim. Semua yang terlibat
harus percaya kepada agen penbaharu dan agen pembaharu juga harus percaya
kepada staf yang terlibat dalam perubahan.
BAB
III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
·
Perubahan
artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada Mother
Instink. Pekerjaan keperawatan sudah ada sejak manusia diciptakan,keperawatan ada sebagai suatu naluri (instink).
·
perubahan
sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan dalam
berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan. Menolak perubahan atau mempertahankan status quo
ketika berusaha melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa
merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan
sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena
perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang
mungkin timbul akibat perubahan.
·
Perubahan
dan pembenahan terhadap diri sendiri, baik sebagai individu maupun sebagai
profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi,
perawat tidak akan pernah berubah atau bertamabah baik dalam mencapai suatu
tujuan profesionalisme, kalau perawat belum memulai pada diri sendiri
·
Kunci utama
dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa percaya antar tim. Semua
yang terlibat harus percaya kepada agen penbaharu dan agen pembaharu juga harus
percaya kepada staf yang terlibat dalam perubahan.
·
Keberhasilan
perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal
yang paling penting adalah harus ‘MULAI’.
PENUTUP
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan, karena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penyusun
banyak berharap pembaca yang dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini . Semoga makalah ini bermanfaat khusunya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul A.2007, Edisi 2.Pengantar
konsep dasar keperawatan.Penerbit:Salemba medika.Surabaya
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC. Jakarta
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta
La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (1998). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC. Jakarta
…………..Manajemen Bidang Keperawatan. (2000) Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus. Jakarta
Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison Wesley,Publishing company,Inc
Diposkan oleh Dafid.Stikes-Muhammadiyah-Pekajangan di 21:12
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC. Jakarta
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta
La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (1998). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC. Jakarta
…………..Manajemen Bidang Keperawatan. (2000) Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus. Jakarta
Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison Wesley,Publishing company,Inc
Diposkan oleh Dafid.Stikes-Muhammadiyah-Pekajangan di 21:12
http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/05/07/perubahan-dalam-keperawatan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar