Selasa, 23 Oktober 2012

Konsep Berubah (Tugas IKD I)


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan.Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain dan memecahkan masalah.

B.     Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Konsep Berubah, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penyusun membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan konsep berubah ?
2.      Sebutkan macam – macam perubahan yang terjadi ?
3.      Sebutkan strategi – strategi perubahan ?
4.      Sebutkan tahapan dan tingkatan dalam perubahan ?
5.      Sebutkan teori yang dikemukakan oleh para ahli tentang konsep perubahan ?
6.      Apa saja faktor penghambat perubahan ?
7.      Bagaimana reaksi/respon yang dapat terjadi dalam perubahan ?
8.      Sebutkan motivasi yang dapat terjadinya perubahan ?
9.      Sebutkan proses perubahan apa saja yang ada dalam keperawatan ?
10.  Sebutkan pelaksanaan perubahan ?
11.  Bagaimana penerapan proses berubah pada contoh kasus ?
12.  Bagaimana kuci sukses yang baik supaya terjadi perubahan ?
13.  Sebutkan pedoman untuk pelaksanaan perubahan ?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui definisi dari konsep berubah.
2.      Untuk mengetahui macam – macam perubahan yang terjadi.
3.      Untuk mengetahui strategi-strategi perubahan.
4.      Untuk mengetahui tahapan dan tingkatan dalam perubahan.
5.      Untuk mengetahui teori yang dikemukaan oleh para ahli tentang konsep berubah.
6.      Untuk mengetahui factor yang dapat menghambat terhadap perubahan.
7.      Untuk mengetahui reaksi/respon dalam suatu perubahan.
8.      Untuk mengetahui motivasi yang terjadi dalam perubahan.
9.      Untuk mengetahui proses perubahan yang ada dalam keperawatan.
10.  Untuk mengetahui pelaksanaan dalam perubahan.
11.  Untuk mengetahui penerapan proses berubah pada contoh kasus.
12.  Untuk mengetahui kunci sukses yang baik supaya terjadi perubahan
13.  Untuk mengetahui pedoman untuk pelaksanaan perubahan.



































BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Berubah
Banyak definisi pakar tentang berubah, diantaranya :
1.      Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)
2.      merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi (Brooten,1978)
3.      Berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang dan beradaptasi. Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak terencana. Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya ( Sullivan dan Decker,2001).

Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada  Mother Instink. Pekerjaan keperawatan  sudah ada sejak manusia diciptakan,keperawatan  ada sebagai suatu naluri (instink).

B.     Macam – Macam Perubahan
1.      Perubahan ditinjau dari sifat proses :
a.       Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti drai proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umaum.
b.      Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga sulit untuk diantisifasi.
c.       Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
2.      Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan :
a.       Perubahan partisipatif
§  Melalui penyediaan informasi yang cukup
§  Adanya sikap positif terhadap inovasi
§  Timbulnya komitmen
b.      Perubahan paksaan (coerced change)
§  Melalui perubahan total dari organisasi
§  Memerlukan kekuatan personal (personal power)
3.      Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan :
a.       Perubahan berencana
§  Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
§  Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.


b.      Perubahan acak/ kacau
§  Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan.
§  Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.

C.    Strategi Perubahan
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam perubahan, strategi tersebut antara lain yaitu :
1)      Strategi Persahabatan
Penekanan didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara mengenal kelompok, membangun ikatan sosial, diantara anggotanya. Strategi ini cocok diterapkan pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial yang tinggi. Model ini cocok diterapkan pada kondisi pertimbangan tinggi dan struktur rendah.
2)      Strategi Politis
Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah struktur ini di identifikasi , baru dilakukan beberapa upaya untuk mempengaruhi mereka yang berada pada kekuasaan. Anggapan dasar strategi ini adalah sesuatu akan dicapai bila orang-orang yang berpengaruh dalam sebuah sistem mau melakukannya.
3)      Strategi Ekonomis
Tekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber daya materi, apaun dan siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini kedalam kelompok sering didasarkan pada pemilikan atau pengendalian sumber-sumber daya yang dapat di jual.
4)      Strategi Akademis
Strategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman pengetahuan yang merupakan pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah logis dan rasional,objektif : bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yang dianjurkan oleh penelitian adalah jalan terbaik untuk diikuti. Strategi ini tidak mementingkan emosi. Jika mengusulkan cara maka pemimpin dapat mencari studi penelitian yang mendukung tujuannya.
5)      Strategi Teknis
Metoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek dengan memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan sosiologis dengan anggapan dasar bahwa lingkungan disekelilingnya berubah.
6)      Strategi Militer
Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata. Posisi/kekuasaan digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan pimpinan tidak dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.
7)      Strategi Konfrontasi
Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik diantara orang. Dengan melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk mendengar dan melihat apa yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan. Orang sering terbagi kedalam kelompok atau geng sebagai akibat strategi ini. Bila kelompok merasa bahwa mereka tidak akan atau tidak dapat didengar dengan suatu cara, maka strategi ini sering dipilih. Pemogokan kerja adalah salah satu contohnya.




D.    Tahapan dan Tingkatan dalam Perubahan
a)      Tahapan dalam Perubaha
Secara umum tahap tahap perubahan akan meliputi 3 tahap, yaitu : persiapan, penerimaan, dan komitmen. 
1.      Tahap Persiapan, dilakukan berbagai kontak melalui ceramah, pertemuan, maupun komunikasi tertulis. Tujuannya agar tercapai kesadaran akan pentingnya perubahan (change awareness). Ketidakjelasan tentang pentingnya oerubahanakan menjadi penghambat upaya-upaya dalam pembentukan komitmen. Sebaliknya kejelasan akan menimbulkan pemahaman yang baik terhadap pentingnya perubahan, yang mendukung upaya-upaya dalampembentukan komitmen.
2.      Tahap Penerimaan, pemahaman yang terbentuk akan bermuara ke dalam dua kutub, yaitu persepsi yang positif di satu sisi atau persepsi negatif di sisi yang lain. Persepsi yang negatif akan melahirkan keputusan untuk tidak mendukung perubahan, sebaliknya persepsi positif yang  melahirkan keputusan untuk memulai perubahan dan merupakan suatu bentuk komitmen untuk berubah.
3.      Tahap komitmen, melalui beberapa langkah yaitu instalasi, adopsi, instusionalisasi, dan internalisasi. Langkah instalasi merupakan periode percobaan terhadap perubahan yang merupakan preliminary testing terdapat dua konsekuensi dari langkah ini. Konsekuensi pertama, perubahan dapat diadopsi untuk pengujian jangka panjang.Kedua,  perubahan gugur setelah implementasi pendahuluan yang mungkin disebabkan oleh masalah ekonomi-finansial –politik,perubahan dalam tujuan strategis, dan tingginya vested interest.

b)     Tingkat dalam Perubahan :
1.      Pengetahuan
Merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan.
2.      Sikap
Biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan.
3.      Perilaku Individu
Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
4.      Perilaku Kelompok
Merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang. Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit . Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan.

E.     Teori Perubahan Menurut Para Ahli
1.      Teori kurt lewin
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan :
a.       Pencairan (Unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan.
Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.
b.      Bergerak (Moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dipahami dan mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
c.       Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus dan berkelanjutan.
Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
2.      Teori Rogers (1962)
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1.      Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan
Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada (kesadaran)
2.      Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada / Tidak bertentangan perasaan.
3.      Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan (evaluasi).
4.      Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil (uji coba).
5.      Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan (adopsi).

3.      Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu :
1.      Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
2.      Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah
3.      Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
4.      Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
5.      Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
6.      Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.

7.      Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
4.      Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock, antara lain :
1.      Membangun suatu hubungan
2.      Mendiagnosis masalah
3.      Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4.      Memilih jalan keluar
5.      Meningkatkan penerimaan
6.      Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
5.      Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley :
1.      Mengenali gejal
2.      Mendiagnosis masalah
3.      Menganalisa jalan keluar
4.      Memilih perubahan
5.      Merencanakan perubahan
6.      Melaksanakan perbahan
7.      Mengevaluasi perubahan
8.      Menstabilkan perubahan.

F.     Faktor Penghambat Perubahan
Menurut New dan Couillard(1981) faktor penghambat (restraining force) :
1.      Mengancam kepentingan peribadi
2.      Presepsi yang kurang tepat
3.      Reaksi psikologis
4.      Tolleransi untuk berubah rendah

G.    Respon/Reaksi Terhadap Suatu Perubahan
Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut. 
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan.
Respon Terhadap Perubahan antara lain :
1.      Menerima dan mendukung
2.      Tidak menerima – tidak mendukung
3.      Menolak :
a.       Takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability)
b.      Takut akan kehilangan pengaruh
c.       Takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency
d.      Takut kehilangan reward, benefit
e.       Takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih saying
f.       Takut gagal

H.    Motivasi dalam Perubahan
Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia,sedangkan kebutuhan dasar manusia yang dimaksud antara lain :
1.      Kebutuhan fisiologis (makan, minum, tidur, oksigen dll) berdasarkan kebutuhan tersebut maka manusia akan selalu ingin mempertahankan hidupnya dengan jalan memenuhinya atau mengadakan perubahan.
2.      Kebutuhan keamanan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar mendapatkan jaminan keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman bahaya yang ada.
3.      Kebutuhan social. Kebutuhan ini mutlak diperlukan karena manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
4.      Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin mendapatkan penghargaan dimata masyarakat akan prestasi, status, dan lain-lain. Untuk itu manusia akan termotivasi untuk mengadakan perubahan.
5.      Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan perwujudan diri agar di akui masyarakat akan kemampuannya dan potensi yang dimiliki.
6.      Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama untuk melakukan control dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan.

I.       Proses Perubahan dalam Keperawatan
Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan kemajuan dan teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam keperawatan antara lain:
a.       Keperawatan Sebagai Profesi Keperawatan sebagai profesi yang diakui oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan tentu akan dituntut untuk selalu berubahkearah kemandirian dalam profesi keperawatan, sehingga sebagai profesi akan mengalami perubahan kearah professional dengan menunjukan agar profesi keperawatan diakui oleh profesi bidang kesehatan yang sejajar dalam pelayanan kesehatan.
b.       Keperawatan Sebagai Bentuk Pelayanan Asuhan Keperawatan Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan professional yang diberikan kepada masyarakat akan terus memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup praktek keperawatan.
c.       Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan terus selalu berubah dan berkembang sejalan dengan tuntutan zama dan perubahan teknologi, karena itu dituntut selalu mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan sehingga ilmu keperawatan diakui secara bersama oleh disiplin ilmu lain yang memiliki landasan yang kokoh dalam keilmuan.
d.      Keperawatan Sebagai Komunikasi Keperawatan sebagai komunikasi dalam masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan jiwa professional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan selalu mengadakan perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan dan berkembang.

J.      Pelaksanaan Perubahan
Menurut Kron dalam Kozier (1998) untuk merencanakan dan mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus dijawab.
1.      Apa ?
Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang direncanakan
2.      Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi yang baru akan lebih baik ? Apa yang dirubah ? Apa yang di dapat ?
3.      Siapa
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target perubahan?
4.      Bagaimana ?
Bagaimana perbahan tersebut dilaksanakan ?
5.      Kapan ?
Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya
6.      Dimana ?
Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?

7.      Mungkinkah ?
Mungkinkah perubahan tersebut dapat dilaksanakan ? Apakah sumber-sumber yang ada mendukung atau menolak ?

K.    Penerapan Konsep Perubahan
Penerapan konsep perubahan dalam :
1.      Pendidikan
Karena kemajuan zaman maka setiap periode tertentu dalam dunia pendidikan ada pergantian kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2.      Pelayanan keperawatan
Pelayanan keperawatan di rumah sakit yg dulunya kurang professional, setelah pasien yg datang kesana menjadi sedikit maka rumah sakit tersebut akan melakukan perubahan dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang lebih berkualitas lagi.
3.      Individu
Mahasiswa yang dulunya malas belajar dan ketika ujian mendapat nilai d, maka dia bisatermotivasi untuk belajar lebih giat agar mendapat nilai b atau bahkan a, maka terjadi perubahan dalam diri mahasiswa tersebut.
4.      Masyarakat
Masyarakat yang dulunya kurang menyadari tentang pentingnya akan kebersihan lingkungan sekitar setelah ada salah seorang warga nya menderita penyakit DBD maka masyarakat mulai sadar dan mau  berubah untuk meningkatkan pola hidup bersih.

L.     Kunci Sukses Strategi Untuk Terjadinya Perubahan Yang Baik : 3M
Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal yang paling penting adalah harus ‘MULAI’.
1.      Mulai dari diri sendiri
Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri, baik sebagai individu maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertamabah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme, kalau perawat belum memulai pada diri sendiri. Oleh karena itu selalu introspeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada anak sangat membantu terhadap terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.
2.      Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar yaitu profesionalisme mamager keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, kalau tidak dimulai terhadap hal-hal yang kecil. Hal-hal yang kecil yang harus dijaga dan ditanamkan perawat Indonesia adalah menjaga citra keperawatan yang sudahh mulai membaik dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.
3.      Mulailah sekarang, jangan menunnggu-nunggu
Sebagaimana disampaikan oleh nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus menunggu-nunggu terus. Memanfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep nanajemen keperaatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan dating dua kali dengan tawaran yang sama.

M.   Pedoman Untuk  Pelaksanaan Perubahan
Untuk terlaksananya suatu perubahan maka hal-hal tersebut dibawah ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan.
1.      Keterlibatan
Tidak ada satu orangpun mengetahui semuanya. Oleh karena itu menghargai pengetahuan dan kemamouan orang lain serta melibatkannya dalam perubahan merupakan langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan mau bekerja sama dan memeruma pembaharuan kalau mereka menerima suatu informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.
2.      Motifasi
Orang akan terlibat aktif dalam pembaharuan kalau mereka termotifasi.motivasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan dihargai.
3.      Perencanaan
Perencanaan ini termasuk dimana system tidak bisa berjalan secara efektif, dan perubahan apa yang harus dilaksanakan.
4.      Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang melanggar dan dampak apa yang secara administrative harus diterima olehnya.
5.      Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara baru agar tujuan dapat tercapai.
6.      Manajemen
Sebagai agen pembaharu hrus menjadi model dalam perubahan dengan adanya keseimbangan antara kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/pridoksi yang harus dicapai.
7.      Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda dengan sebelumnya direncanakan terselesaikannya masalah-masalah di institusi, Dan kepercayaan dan reaksi yang positif dari staf.
8.      Asuh (nurturen)
Bombing dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan termasuk konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.
9.      Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa percaya antar tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen penbaharu dan agen pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam perubahan.




BAB III
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
·         Perubahan artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada  Mother Instink. Pekerjaan keperawatan  sudah ada sejak manusia diciptakan,keperawatan  ada sebagai suatu naluri (instink).
·         perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan. Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan.
·         Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri, baik sebagai individu maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertamabah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme, kalau perawat belum memulai pada diri sendiri
·         Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa percaya antar tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen penbaharu dan agen pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam perubahan.
·         Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal yang paling penting adalah harus ‘MULAI’.





















PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap  pembaca yang dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini . Semoga makalah ini bermanfaat khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.














                                                                                                                                                                           





DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul A.2007, Edisi 2.Pengantar konsep dasar keperawatan.Penerbit:Salemba medika.Surabaya
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC. Jakarta
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta
La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (1998). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC. Jakarta
…………..Manajemen Bidang Keperawatan. (2000) Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus. Jakarta
Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison Wesley,Publishing company,Inc
Diposkan oleh Dafid.Stikes-Muhammadiyah-Pekajangan di 21:12
http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/05/07/perubahan-dalam-keperawatan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar